Kapalku kini sedang terombang-ambing di lautan yang luas. Aku sedang bingung. Sialnya saat hal ini terjadi aku menjadi tak tahu arah. Tak tahu tujuan. Aku menurunkan jangkar. Berdiam di sini. Aku butuh petunjuk yang sayangnya semua itu sudah kutenggelamkan di bawah sana. Tenanglah, tidak perlu terburu-buru mengataiku bodoh. Aku hanya menenggelamkan petunjuk yang tak begitu penting. Mungkin. Masih ada kok petunjuk lain di kapal ini, hanya saja ingatanku memudar. Baiklah, sepertinya aku harus menyelam. Aku menceburkan diriku. Menyelam. Sendiri. Aku memeluk laut saat ini. Aneh, aku merasa nyaman di sini. Entahlah, bukan rasa takut yang kurasakan. Malah, kegelapan ini rasanya menenangkanku. Aku menikmatinya. Namun, semakin dalam aku menyelam semakin tubuhku merasakan tekanan yang kuat. Aku harus naik kembali ke atas. Meskipun sesak di sini, tapi ini bukan sesuatu yang asing untukku karena itu aku nyaman. Tapi mau bagaimanapun, aku harus naik. Kembali pada kenyataan bahwa aku masih harus mencapai tujuan dengan perahuku.
Ah...
Aku sadar pilihanku hanya dua: menyelam hingga tekanan itu menghancurkanku atau kembali ke perahu dan berusaha sampai tujuanku meski seringkali kehilangan arah.
Komentar
Posting Komentar